Kali ini aku mau cerita kejadian di food court UGM tadi sore. Jadi ceritanya, aku, mbak Nad (Baiq Nadia),
bang Ipul (Syaiful Bachri) dan mas Bondan (Bondan Winarno, eh Bondan Peksojandhu
ding) janjian di Yogya Es Krim dekat KOPMA UGM jam 5 sore. Tapi sesampainya di
tempat janjian, belum ada tanda-tanda mereka ada di lokasi. Setelah mendapat konfirmasi dari mereka,
akhirnya aku memutuskan untuk makan dulu di Food
Court. Kebetulan lagi nyandu Bakwan Kawi :9
Di saat nikmat-nikmatnya makan, tiba-tiba ada dua anak kecil
yang menghampiriku. Mereka memberikan selembar kerta kecil berwarna kuning
kemudian berlalu. Karena sedang asyik makan, aku sekedar menerima dan melihat
sekilas kerta tersebut lalu melanjutkan makan. “Oh, selebaran promosi ….” Begitu
pikirku. Akhirnya setelah sekian menit berlalu tiba-tiba mbak Nad menelponku. Begitu
tau aku sedang makan, dia langsung memutuskan untuk menyusulku di Food Court. Sewaktu kami sedang makan,
tiba-tiba dua anak yang tadi menghampiri kami. Ketika mau menyerahkan selebaran
yang sama, aku bilang ke mereka “Tadi udah kok dek, hayo lupa yaaa?” (sok asik
sok akrab banget kan? Hahaha). Salah satu dari mereka kemudian menjawab “kan
mbaknya yang satu belum, baru dateng”. Akhirnya Mbak Nad menerima selebaran itu
sekilas dan tiba-tiba dia nyeletuk “dibayar berapa ya adeknya?”.
Hmmm…. Bener juga ya? Kan biasanya kegiatan flyering selalu ada fee-nya. Mau flyering di lampu
merah, di mall, di wisudaan atau dimana pun pasti ada uang lelahnya. Well, akhirnya aku iseng aja tanya ke
mereka yang memang belum beranjak dari tempat kami makan.
Aku : “Iya, emang dikasih apa dek bagiin kayak gini? Permen ya?”
Aku : “Iya, emang dikasih apa dek bagiin kayak gini? Permen ya?”
Adek 1: “iya permen, sama coklat
kadang-kadang” sambil senyum-senyum bangga. (Setelah itu mereka berlalu
melanjutkan ‘pekerjaan’nya.
“Huwoooh….. kadang-kadang? berarti
sering dong ya? Udah kerja ni si bocah”
begitu kira-kira ucapanku tadi. Mbak Nad
kemudian menimpali “udah eksploitasi ni”. Dan kemudian
kami mulai mendapat bahan obrolan baru.
Fyi, itu selebaran
intinya promosi jasa. Dengan HVS warna kuning ukuran 5 x 14 cm, kertas itu
dilipat jadi ada empat sisi gambar. Tiga sisi kertas tersebut menawarkan Jasa rias wisuda, pesta dan pengantin. Satu
sisi lainnya diposisikan sebagai tambahan informasi dengan kalimat
Juga
bisa mengantarkan jalan-jalan ke :
-
Borobudur
-
Kraton Malioboro
-
Pantai Parangtritis
-
Prambanan
Hanya dengan Rp 400.000
(kemudian dilanjut dengan alamat, contact
person dan blog)
Nah, coba
dong bayangin! Hemat tingkat dewa banget kan promosinya? flyer yang super mini untuk menawarkan 4 bisnis yang dipunya.
Tambah lagi, pengerahan anak-anak sebagai ‘SPG’ mereka yang cukup dibayar dengan
coklat dan permen (gimanaaa kalo ternyata permennya itu permen narkoba? *wohooo agak lebay). Well, kalau pake SPG atau SDM lain, biasanya paling nggak pemilik usaha perlu mengeluarkan uang bensin yang bisa
buat ngisi 5-10 Liter. Ini? Cukup kasih permen dan atau coklat! Wowowoooo,
berapa coba budget yang perlu dikeluarin? Weslah, mari simpulkan saja bahwa
pemilik usaha memang menganggarkan dana seminim-minimnya untuk promosi sampai-sampai harus ‘mempekerjakan’
anak-anak.
Beberapa
menit kemudian, di saat aku dan Mbak Nad mulai ngobrolin negaraaa (kata Starburst sih gak semua yang lo denger
itu bener, hahaha) tiba-tiba kedua adek itu datang lagi. Kami langsung
memperlihatkan ekspresi ‘ada apa lagi ni dek?’.
Adek : “mbak, mana kertasnya tadi?” *sambil merapikan
kertas-kertas lainnya yang ada ditangannya.
Pertanyaan
itu membuat aku dan Mbak Nad tiba-tiba berekspresi ‘APAAAAAA? Udah kecil, pake
tenaga anak kecil, ini pake dikumpulin lagi? Oh maaan, pelit puooool kowe boy. HUH!
*no pic tapi gak hoax :p
No comments:
Post a Comment